Rabu, 26 Oktober 2011

Analisa Web Content


Web Education

Adalah Situs dengan sistem e-learning merupakan situs yang menyediakan pembelajaran online melalui internet. Pembelajaran dilakukan melalui berbagai media seperti tulisan, gambar hingga multimedia.

Fokus situs ini adalah pembelajaran online.

http://cnap.binus.ac.id

Merupakan situs e-learning dari Universitas Bina Nusantara yang bekerja sama khusus dengan Cisco Networking Academy guna media pembelajaran materi program CCNA dari Cisco. Dalam situs ini juga terdapat Latihan kuiz & Latihan Lab. (dengan Packet Tracer) di setiap chapternya.

Content

Terdiri dari 4 pokok pembelajaran materi / Curriculum CCNA :

1. CCNA Exploration 1: Network Fundamentals (Version 4.0)

Chapter 1. Living in a Network-Centric World

Chapter 2. Communicating over the network

Chapter 3. Application Layer Fungtionalty and Protocols

Chapter 4. OSI Transport Layer

Chapter 5. OSI Network Layer

Chapter 6. Addressing the Network – IPv4

Chapter 7. Data Link Layer

Chapter 8. OSI Physical Layer

Chapter 9. Ethernet

Chapter 10. Planning and cabling network

Chapter 11. Configuring and testing your network

2. CCNA Exploration 2: Routers And Routing Basics (Version 4.0)

Chapter 1. Introduction to Routing and Packet Forwarding

Chapter 2. Static Routing

Chapter 3. Introduction to Dynamic Routing Protocols

Chapter 4. Distance Vector Routing Protocols

Chapter 5. RIP Version 1

Chapter 6. VLSM and CIDR

Chapter 7. RIP Version 2

Chapter 8. The Routing Table: A Closer Look

Chapter 9. EIGRP

Chapter 10. Link-State Routing Protocols

Chapter 11. OSPF

3. CCNA Exploration 3: Switching Basics And Intermediate Routing (Version 4.0)

Chapter 1. LAN Design

Chapter 2. Basic Switch Concepts and Configuration

Chapter 3. VLANs

Chapter 4. VTP

Chapter 5. STP

Chapter 6. Inter-VLAN Routing

Chapter 7. Basic Wireless Concepts and Configuration

4. CCNA Exploration 4: Accessing The WAN (Version 4.0)

Chapter 1. Introduction to WANs

Chapter 2. PPP

Chapter 3. Frame Delay

Chapter 4. Network Security

Chapter 5. ACLs

Chapter 6. Telewoker Services

Chapter 7. IP Addressing Services

Chapter 8. Network Troubleshooting

Teknologi yang digunakan

- Password

- HTTPS / peng-enkripsian DNS

- Tabel

- Animasi / Flash

- Audio & Video

- Search engine

- Glossary tools

- Course Tour & Course Index

Plugin Applications yang digunakan

- Adobe Reader

- Packet Tracer

Penggunaan situs

Dapat digunakan oleh semua orang terutama yang ingin mengetahui ataupun pembelajaran cisco CCNA.

Penilaian Kualitas Software yang Baik

Biasanya penilaian kualitas software yang baik itu berdasarkan ISO 9126. ISO 9126 adalah standar internasional yang diterbitkan oleh ISO untuk evaluasi kualitas perangkat lunak dan merupakan pengembangan dari ISO 9001. Standar ini dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing menjelaskan model kualitas, metrik eksternal, metrik internal, dan metrik kualitas yang digunakan. Ada enam ukuran kualitas yang ditetapkan oleh ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kehandalan (reliability), kebergunaan (usability), efisiensi, portabilitas, serta keterpeliharaan (maintainability).

1. Fungsionalitas

Fungsi software itu harus sesuai dengan tujuan penggunaannya.

2. Kehandalan

Software itu di uji ketahanannya dengan berbagai macam kasus & strategi pengujian software.

3. Kebergunaan

Software tersebut dapat digunakan atau dipakai dengan mudah oleh para user.

4. Efisiensi

Software itu harus dapat membantu meningkatkan produktifitas/kinerja.

5. Portabilitas

Software tersebut dapat diaplikasikan dan dijalankan dengan baik di berbagai macam hardware yang umum/standart yang ada.

6. Keterpeliharaan

Perawatan dan pengembangan dari software tersebut mudah.

Keuntungan Setrategis penggunaan IT dalam perusahaan

1. Minimize risk

Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan factor-faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.

2. Reduce costs

Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu:

• Eleminasi proses

Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi keluhan pelanggan.

• Simplifikasi proses

Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian pelayanan order.

• Integrasi proses

Teknologi informasi juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).

• Otomatisasi proses

Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.

3. Add Value

Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang.

4. Create new realities

Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

Cloud Computing


Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud)dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.